Pemerintah Bogor Memberlakukan Kembali Ganjil-Genap

Bogor Kebijakan ganjil-genap di Kota Bogor kembali diberlakukan pada akhir pekan ini. Ganjil genap diberlakukan hanya dua jam saja, yakni mulai pukul 15:30 WIB-17:30 WIB di jalur Sistem Satu Arah (SSA) atau lingkar Kebun Raya Bogor.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, sistem ganjil genap diberlakukan sebagai upaya menekan mobilitas warga yang biasanya meningkat setiap menjelang buka puasa. Hal ini sekaligus upaya untuk menekan laju kasus positif COVID-19 di Kota Bogor yang belakangan meningkat.

"Kita melihat harus ada langkah cepat untuk mengingatkan lagi warga Kota Bogor agar jangan terlena, ini belum selesai COVID-nya. Ini kita lihat tempat-tempat buka puasa sudah mulai penuh sama orang bukber (buka bersama)," kata Bima Arya di Tugu Kujang, Jum'at (30/4/2021) sore.

"Kita ingatkan lagi, apalagi di sekeliling pusat kota ini mulai penuh, mulai padat (setiap jelang buka puasa), oleh karena itu Satgas COVID-19 Kota Bogor memutuskan menerapkan kembali ganjil genap," imbuh Bima didampingi Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro dan Dandim 0606 Kota Bogor Kolonel inf Robby Bulan.

Aturan ganjil-genap kali ini tidak diberlakukan di seluruh ruas jalan di Kota Bogor seperti sebelumnya. Akan tetapi hanya diberlakukan di seputar jalur lingkar Kebun Raya Bogor, yang meliputi jalan Otista, Jalan Ir Juanda hingga Jalan Jalak Harupat (kawasan lapangan sempur).

"Tetapi (pemberlakuan ganjil genap) cuma dua jam saja, mulai jam 15:30 WIB - 17:30 WIB dan diberlakukan di jalur SSA (sistem satu arah)," imbuhnya.

Seperti aturan sebelummya, kebijakan ganjil-genap Kota Bogor tidak berlaku bagi pelayan publik, warga dengan keperluan darurat, anggota TNI-Polri yang bertugas, ojek online, ambulan dan pemadam kebakaran.

"Ganjil genap ini mulai diberlakukan besok, besok itu tanggal ganjil maka kendaraan yang boleh melintas kendaraan dengan nopol ganjil," kata Bima.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Akibat Pandemi, Para Pengusaha Sound di Klaten Menjual Aset di Tepi Jalan

Seorang Pengungsi Asal Afghanistan Bakar Diri di Medan, Diduga Karena Stres Dan Depresi

Anggota Komisi III DPR Menanggapi Kasus Penolakan Laporan Warga Oleh Oknum Polisi